Sekolah Khittah-Fahmina adalah program perbaikan
sistem dan budaya kerja di Fahmina yang diproses dalam perspektif pembelajaran
orang dewasa. Seluruh aktivitas lembaga selama satu tahun 2014 diletakkan dalam
kerangka peningkatan kapasitas staff dan kelembagaan untuk memenuhi tujuan
Khittah-Fahmina yang sudah dicanangkan pada 8 Januari 2014. Atas dasar ini,
seluruh staff dipandang secara setara yang berhak untuk menerima segala
informasi pembelajaran, dan berhak belajar mempraktikkan posisi manapun sesuai
keinginannya. Tentu saja kapasitas menjadi pertimbangan, tetapi ia dikembalikan
kepada yang bersangkutan, jika berkeinginan belajar mengambil posisi sekalipun
di mata para staff lain dianggap tidak kompeten.
Dalam proses ini, tidak ada jabatan direktur dan
tidak ada jabatan manajer yang statis. Seluruh staff dianggap partisipan
Lattana. Setiap orang adalah Guru dan sekaligus Murid, atau Mugu. Setiap orang
adalah Kyai dan setiap orang sekaligus Santri, atau Kisan. Tentu saja semua
proses ini dikawal oleh sebuah Tim yang dipimpin Faqihuddin Abdul Kodir, dengan
anggota Rosidin, Satori, dan Farida Mahri. Kami sebut tim ini sebagai Kabinet
Khittah. Kerja Kabinet ini bersifat kolektif, yang akan berbagi peran secara
bergantian di antara anggota untuk setiap besaran pengelolaan isu atau kegiatan
tertentu, dan pendampingan anggota peserta belajar yang lain. Tentu saja, jika
ada perbedaan pandangan yang krusial, Ketua Khittah yang berwenang memutus
perbedaan tersebut.
Administrasi Pembelajaran
Dalam konteks pembelajaran dan penguatan kapasitas
staff dan kelembagaan, setiap anggota Kabinet Khittah sekaligus menjadi
administrator pembelajaran yang beranggotakan 5 orang. Administratur ini bukan
manajer sebuah program, tetapi lebih mirip sebagai fasilitator yang mengikuti
dan memfasilitasi progres pembelajaran setiap partisipan Lattana yang menjadi
anggotanya. Setiap partisipan akan memiliki portfolio pembelajaran, yang
menyimpan seluruh data dan progres pembelajarannya selama satu tahun ke depan.
Administratur bertugas melihat capain-capaian
pembelajaran setiap partisipan yang menjadi anggotanya, memastikannya
memperoleh penguatan kapasitas dan sesi-sesi pembelajaran, mendorong agar bisa
memperoleh yang terbaik dari semua proses pembelajaran. Progres ini akan selalu
dilihat secara periodik, baik harian, mingguan, dan bulanan. Jika setiap 5
partisipan difasilitasi 1 orang administratur, maka progress 3 orang
administratur ini akan dilihat dan difasilitasi oleh Ketua Khittah-Fahmina.
Administratur Rosidin beranggotakan 5 orang
partisipan: Rozikoh Sukardi, Rohman, Gani Hasyim, Nana Cahana, dan Dewi
Nurhasanah. Administratur Satori beranggotakan 5 orang: Nurul Huda, Alifatul
Arifiati, Abdul Muiz Ghazali, Ihabuddin, dan Devi Prasetya. Sementara 5 anggota
Administratur Farida Mahri adalah: Marzuki Rais, Agus Munawir, Asih Widyowati,
Hesti Wijayanti, dan Ini Suartini.
Kerja Layanan, Program, dan Sesi Belajar
Majlis Pengurus mengamanatkan agar pada tahun 2014
ini Fahmina untuk sementara tidak menerima program kerja sama baru dengan pihak
manapun. Amanah ini diputuskan agar seluruh staff fahmina memiliki waktu yang
cukup melakukan kerja-kerja Khittah; meriview nilai, merumuskan sistem,
merancang program jangka panjang dan jangka pendek, serta melakukan penguatan
kapasitas setiap staff. Tetapi program yang sudah disepakati pada tahun
sebelumnya, akan tetap dijalankan sesuai kesepakatan, dan diletakkan dalam
skema pembelajaran Sekolah Khittah-Fahmina.
Fahmina juga tetap memberikan layanan-layanannya
yang bersifat adminstratif dan berkesinambungan. Seperti layanan pendidikan
tinggi ISIF, sekolah SMK nahkoda BBC, layanan administrasi, kebersihan kawasan,
pengelolaan aset, dan kebersihan kawasan. Tetapi semua layanan ini juga
diletakkan dalam skeme pembelajaran Lattana.
Skema yang dimaksud adalah melihat sistem dan
tradisi yang lama, mereview, mengusulkan yang baru yang lebih kompatibel,
memperkuat kapasitas, dan memberi kesempatan kepada siapapun di antara peserta
Lattana untuk berganti posisi dan peran. Pada saat yang sama juga partisipan
yang mengerjakan layanan ini berhak atas segala sesi pembelajaran, seperti
keahlian menulis, program-program komputer, keuangan, penguatan Bahasa, dan
penguatan nilai-nilai dasar Fahmina.
Jadi, ada tiga ruang kurikulum pembelajaran dalam
Lattana. Pertama, ruang capacity building yang berisi sesi-sesi
pembelajaran tentang perspektif Fahmina, pengetahuan-pengetahuan yang
diperlukan, serta peningkatan kapasitas keahlian-keahlian tertentu, termasuk
konsolidiasi dan penguatan tim kerja. Kedua, ruang perumusan dokumen
kelembagaan yang menjadi target utama Khittah, yaitu Dustur, Program Jangka
Panjang, Program 5 Tahun (2015-2020), Struktur 5 Tahun, Aturan-aturan Dasar dan
SOP pengelolaan program. Ketiga, ruang layanan yang berkesinambungan dan
program-program yang berbasis komunitas maupun kerja-sama mitra.
Semua aktifitas dan kerja di tiga ruang ini akan
dikelola dalam perspektif pembelajaran Lattana. Artinya, setiap peserta akan
diberi kesempatan untuk melihat kapasitas dirinya, lalu memilih pekerjaan yang
sesuai, mempraktikkannya sebagai proses pembelajaran yang diawasi secara
bersama, diperkuat kapasitasnya jika lemah, dan didorong agar kompeten dan ahli
dalam pilihannya masing-masing.
Mugu Faqih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar