Sabtu, 01 Februari 2014

Pengelolaan Sekolah Khittah-Fahmina

Sekolah Khittah-Fahmina adalah program perbaikan sistem dan budaya kerja di Fahmina yang diproses dalam perspektif pembelajaran orang dewasa. Seluruh aktivitas lembaga selama satu tahun 2014 diletakkan dalam kerangka peningkatan kapasitas staff dan kelembagaan untuk memenuhi tujuan Khittah-Fahmina yang sudah dicanangkan pada 8 Januari 2014. Atas dasar ini, seluruh staff dipandang secara setara yang berhak untuk menerima segala informasi pembelajaran, dan berhak belajar mempraktikkan posisi manapun sesuai keinginannya. Tentu saja kapasitas menjadi pertimbangan, tetapi ia dikembalikan kepada yang bersangkutan, jika berkeinginan belajar mengambil posisi sekalipun di mata para staff lain dianggap tidak kompeten.

Dalam proses ini, tidak ada jabatan direktur dan tidak ada jabatan manajer yang statis. Seluruh staff dianggap partisipan Lattana. Setiap orang adalah Guru dan sekaligus Murid, atau Mugu. Setiap orang adalah Kyai dan setiap orang sekaligus Santri, atau Kisan. Tentu saja semua proses ini dikawal oleh sebuah Tim yang dipimpin Faqihuddin Abdul Kodir, dengan anggota Rosidin, Satori, dan Farida Mahri. Kami sebut tim ini sebagai Kabinet Khittah. Kerja Kabinet ini bersifat kolektif, yang akan berbagi peran secara bergantian di antara anggota untuk setiap besaran pengelolaan isu atau kegiatan tertentu, dan pendampingan anggota peserta belajar yang lain. Tentu saja, jika ada perbedaan pandangan yang krusial, Ketua Khittah yang berwenang memutus perbedaan tersebut.

Administrasi Pembelajaran

Dalam konteks pembelajaran dan penguatan kapasitas staff dan kelembagaan, setiap anggota Kabinet Khittah sekaligus menjadi administrator pembelajaran yang beranggotakan 5 orang. Administratur ini bukan manajer sebuah program, tetapi lebih mirip sebagai fasilitator yang mengikuti dan memfasilitasi progres pembelajaran setiap partisipan Lattana yang menjadi anggotanya. Setiap partisipan akan memiliki portfolio pembelajaran, yang menyimpan seluruh data dan progres pembelajarannya selama satu tahun ke depan.

Administratur bertugas melihat capain-capaian pembelajaran setiap partisipan yang menjadi anggotanya, memastikannya memperoleh penguatan kapasitas dan sesi-sesi pembelajaran, mendorong agar bisa memperoleh yang terbaik dari semua proses pembelajaran. Progres ini akan selalu dilihat secara periodik, baik harian, mingguan, dan bulanan. Jika setiap 5 partisipan difasilitasi 1 orang administratur, maka progress 3 orang administratur ini akan dilihat dan difasilitasi oleh Ketua Khittah-Fahmina.

Administratur Rosidin beranggotakan 5 orang partisipan: Rozikoh Sukardi, Rohman, Gani Hasyim, Nana Cahana, dan Dewi Nurhasanah. Administratur Satori beranggotakan 5 orang: Nurul Huda, Alifatul Arifiati, Abdul Muiz Ghazali, Ihabuddin, dan Devi Prasetya. Sementara 5 anggota Administratur Farida Mahri adalah: Marzuki Rais, Agus Munawir, Asih Widyowati, Hesti Wijayanti, dan Ini Suartini.

Kerja Layanan, Program, dan Sesi Belajar

Majlis Pengurus mengamanatkan agar pada tahun 2014 ini Fahmina untuk sementara tidak menerima program kerja sama baru dengan pihak manapun. Amanah ini diputuskan agar seluruh staff fahmina memiliki waktu yang cukup melakukan kerja-kerja Khittah; meriview nilai, merumuskan sistem, merancang program jangka panjang dan jangka pendek, serta melakukan penguatan kapasitas setiap staff. Tetapi program yang sudah disepakati pada tahun sebelumnya, akan tetap dijalankan sesuai kesepakatan, dan diletakkan dalam skema pembelajaran Sekolah Khittah-Fahmina.

Fahmina juga tetap memberikan layanan-layanannya yang bersifat adminstratif dan berkesinambungan. Seperti layanan pendidikan tinggi ISIF, sekolah SMK nahkoda BBC, layanan administrasi, kebersihan kawasan, pengelolaan aset, dan kebersihan kawasan. Tetapi semua layanan ini juga diletakkan dalam skeme pembelajaran Lattana.

Skema yang dimaksud adalah melihat sistem dan tradisi yang lama, mereview, mengusulkan yang baru yang lebih kompatibel, memperkuat kapasitas, dan memberi kesempatan kepada siapapun di antara peserta Lattana untuk berganti posisi dan peran. Pada saat yang sama juga partisipan yang mengerjakan layanan ini berhak atas segala sesi pembelajaran, seperti keahlian menulis, program-program komputer, keuangan, penguatan Bahasa, dan penguatan nilai-nilai dasar Fahmina.

Jadi, ada tiga ruang kurikulum pembelajaran dalam Lattana. Pertama, ruang capacity building yang berisi sesi-sesi pembelajaran tentang perspektif Fahmina, pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan, serta peningkatan kapasitas keahlian-keahlian tertentu, termasuk konsolidiasi dan penguatan tim kerja. Kedua, ruang perumusan dokumen kelembagaan yang menjadi target utama Khittah, yaitu Dustur, Program Jangka Panjang, Program 5 Tahun (2015-2020), Struktur 5 Tahun, Aturan-aturan Dasar dan SOP pengelolaan program. Ketiga, ruang layanan yang berkesinambungan dan program-program yang berbasis komunitas maupun kerja-sama mitra.

Semua aktifitas dan kerja di tiga ruang ini akan dikelola dalam perspektif pembelajaran Lattana. Artinya, setiap peserta akan diberi kesempatan untuk melihat kapasitas dirinya, lalu memilih pekerjaan yang sesuai, mempraktikkannya sebagai proses pembelajaran yang diawasi secara bersama, diperkuat kapasitasnya jika lemah, dan didorong agar kompeten dan ahli dalam pilihannya masing-masing.

Mugu Faqih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar